Hakim Bukan Pengadilan yang Hakiki
Dewasa ini banyak terjadi kasus-kasus
yang tentunya bukan perkara biasa. Dari kasus yang paling sederhana hingga
kasus yang berakhir di meja hijau. Seperti terjadinya pembunuhan atau pun
korupsi dan masalah lainnya yang hingga
melibatkan hakim di pengadilan. Bahkan kasus kecil seperti mencuri ayam,
mencuri kotak amal masjid dan lainnya, bisa sampai ke ranah hukum. Tetapi untuk
urusan tertentu, sebagian orang memilih untuk diselesaikan secara pribadi.
Sebagian orang menganggap sesuatu
keputusan yang berakhir di pengadilan adalah keputusan yang adil. Tetapi
sebagian orang juga beranggapan bahwa keputusan tersebut bukanlah keputusan
yang hakiki. karena mereka berpendapat bahwa banyak yang terjadi diluar siding
entah itu penyuapan ayaupun hal lain yang menyangkut dengan jalannya suatu
perkara.
Hakim adalah
seorang pejabat yang memimpin dalam suatu persidangan. Dia lah yang memutuskan
hukuman bagi pihak yang dituntut. Seorang hakim sangat dihormati diruang
persidangan. Karena itu jika ada pelanggaran akan hal ini, dapat menyebabkan
hukuman. Jadi, semua hal yang diputuskan seorang hakim adalah keputusan yang
mutlak. Yang artinya keputusannya tidak dapat diganggu gugat. Maka dari itu
bukanlah hal yang tidak mungkin bagi seorang terdakwa untuk menyuap hakim agar
hukuman yang diberikan kepada terdakwa berkurang atau bahkan terbebas dari
tuntutan mereka. Dari sini kita bisa melihat betapa berpengaruhnya seorang
hakim pengadilan.
Sebagaimana
diantara kasus-kasus yang memang harus diselesaikan secara hukum . seperti
kasus besar yang menimpa seseorang. Bahkan tidak jarang orang-orang besar di
negeri ini yang berakhir di pengadilan. Bagi mereka pengadilan adalah cara
terakhir untuk mendapatkan hak mereka sebagai penuntut. Untuk seorang terdakwa
yang berasal dari rakyat kecil, ini adalah suatu perkara besar, tetapi bagi
orang yang berduit, pengadilan adalah hal yang berhubungan dengan uang. Bagi
mereka yang kaya atau pejabat besar,
mereka mudah untuk menyewa pegacara dan bahkan ada juga yang sampai menyuap
para hakim agar hukuman mereka berkurang atau bahkan terbebas dari perkara yang
bergelut dengan mereka.dan tidak jarang pula para hakim yang menerima uang
haram terbsebut. Karena hakim juga seorang manusia yang butuh makan, minum, barang
mewah, dan lainnya.
Dari sini
pula terlihat bahwa tidak semua yang berakhir di pengadilan pasti akan mendapat
keadilan. Padahal keadilan disini biasanya hanya untuk sepihak saja karena
diantara penuntut dan terdakwa ada yang merasa tidak puas dan dirugikan akan
keputusan yang di berikan oleh seorang hakim.
Selain dari
faktor seoarng hakim. Ada faktor hukum yang tertulis di negeri ini yang memang
hukuman yang diberikan tidak sepadan dengan perbuatanterdakwa. Walaupun ada
seorang hakim yang bersikap jujur, tetapi hukum dan keadanlah yang membuatnya
tidak bisa berbuat adil.
Oleh karena
itu hakim bukanlah pengadilan yang hakiki. Dikarenakan keputusan yang diambil
tidaklah keputusan yang benar-benar adil bagi kedua pihak yang memang
dikarenakan beberapa faktor tersebut.
Posting Komentar